Thursday, December 11, 2014

pr (public relations)





Press Release adalah informasi dalam bentuk berita  yang dibuat oleh PR suatu perusahaan yang disampaikan kepada pengelola/redaksi media massa untuk dipublikasikan dalam media massa tsb.

A.      PRESS EVENTS
1.       Konferensi Pers
Pertemuan dengan para wartawan yang sengaja berkumpul atau diundang oleh perusahaan. Biasanya diadakan mendadak bila ada suatu peristiwa penting dalam perusahaan
2.       Resepsi Pers
Acara yang dilakukan untuk kalangan pers ini be
TEKNIK & CARA MARKETING PUBLIC RELATIONS

A.      PRESS RELEASE
rsifat menyenangkan, terencana dan terorganisir. Dalam acara resepsi, wartawan diundang untuk meliput suatu acara, ulang tahun perusahaan, atau acara silahturami.
3.       Kunjungan Pers
Wartawan diundang untuk mengunjungi pabrik, menghadiri acara launching produk baru atau acara pembukaan kantor baru.

B.      MEDIA PERUSAHAAN (HOUSE JOURNAL)
1.       The Sales Bulletin
Sebuah bulletin sebagai media komunikasi regular antara sales manajer dengan salesman atau antara perusahaan dengan distributornya. PT Caltex Pacific Indonesia menerbitkan buletin tiap minggu
2.       The Newsletter
Berisi informasi kegiatan dan peristiwa yang terjadi di suatu perusahaan. Jumlah halaman 2-16, bisa dicetak letterpress atau lithografi
3.       The Magazine
Berisi tulisan berbentu feature, artikel, gambar, foto. Format majalah biasanya berukuran A4, bisa dicetak letterpress atau lithografi dan fotografir
4.        The Tabloid Newspaper
Berisi pokok-pokok berita yang sangat penting
5.       The Wall Newspaper
Bentuk media komunikasi karyawan di suatu lokasi pabrik, perusahaan.

Dalam perkembangannya house journal berbentuk elektronik :
·         audio tapes, berita-berita direkam
·         Video kaset
·         Web site

C.      PAMERAN
Keikutsertaan perusahaan dalam pameran sebagai salah satu bentuk kegiatan Marketing PR.
Jenis pameran :
·         Public Exhibition
Pameran yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu perusahaan ataupun produknya kepada khalayak umum.
·         Trade Exhibition
Pameran khusus bagi kalangan tertentu terutama untuk komunitas bisnis.
·         Outdoor exhibition
·         Private exhibition
·         Overseas trade fairs
·         Joint Venture Exhibition
·         Mobile show
·         Small Exhibition

D.      SEMINAR, KONFERENSI, TALKSHOW
Sebagai salah satu bentuk kegiatan MPR dengan menyelenggarakan suatu pertemuan khusus dengan khalayak. Tujuan dari bentuk kegiatan MPR ini adalah menyampaikan presentasi ke khalayak. Tujuannnya lebih bersifat edukatif. Misalnya suatu perusahaan farmasi mengadakan seminar untuk menjelaskan bagaimana penanganan demam berdarah. Pembicara pada seminar atau talkshow bisa dari perusahaan atau bisa tokoh/pakar dari luar

E.       SPONSORSHIP
Pensponsoran merupakan pemberian dukungan keuangan atau bentuk-bentuk dukungan lainnya kepada pihak penerima agar keuangan si penerima tetap lancar atau menjadi kokoh.
Pensponsoran yang paling besar dan menelan biaya adalah sponsor untuk even-even yang diliput dan diberitakan secara luas.
Kelompok sponshorship :
a.       Sponsor untuk publikasi
Berupa penerbitan buku, jurnal, buku petunjuk, buku harian
b.       Sponsor untuk penyelenggaraan pameran-pameran atau ekshibisi
Acara pameran baik yang diselenggarakan lembaga pemerintah maupun swasta sering mendapat sponsor
c.       Sponsor pendidikan dalam bentuk hibah, bantuan keuangan, beasiswa dan tunjangan dana riset. (Fullbright, Asian Foundation, Sampoerna, Jarum)
d.       Sponsor bagi ekspedisi, eksplorasi ilmiah, pendakian gunung, perjalanan, petualangan-petualanagn yang memiliki unsure publisitas yang tinggi
e.       Sponsor even-even olah raga
Hampir semua bidang olah raga memperoleh dukungan finansial dari dunia bisnis.
f.        Sponsor pegelaran seni, seperti pertunjukan musik, pameran lukisan, apresiasi sasatra dan pertunjukan teater
g.       Sponsor untuk kegiatan sosial/amal
Sponsor untuk Rumah sakit, Perguruan Tinggi, Yayasan-Yayasan
h.       Sponsor untuk penghargaan profesi untuk orang-orang yang berkecimpung dalam bidang industri dimana perusahaan sponsor beroperasi.

Tujuan-tujuan sponsorship :
Pensponsoran pada dasarnya merupakan suatu bentuk investasi untuk memperoleh hasil-hasil positif yang diinginkan oleh perusahaan.
o    Mengiklankan produk yang tidak boleh diiklankan di media tertentu.
o    Mempromosikan produk secara spesifik
o    Memperkenalkan produk baru
o    Membangun citra perusahaan
o    Identitas perusahaan
o    Memposisikan sebuah produk
o    Mendukung para distributor



Ada banyak studi yang mencatat kegagalan dan kesuksesan menjadi suatu sponsor. Faktor kegagalan biasanya dikarenakan 3 hal :
1.       Program sponsorship dilakukan bukan hasil perencanaan strategi pemasaran yang matang. Akibatnya, sponsorship yang dipilih cenderung yang murah saja. Justru, sponshorship yang sekadar murah, biasanya tidak memiliki benefit yang berarti. Pada akhirnya, biaya yang dikeluarkan menjadi mahal karena tidak ada dampaknya.
2.       Program sponsorship yang dilakukan tidak didukung dengan media lain. Sponsorship tidak akan pernah efektif bila tidak digabungkan dengan iklan dan media promosi lain. Bank Mandiri adalah sponsor untuk Liga Sepakbola, Efektivitas dari sponsorship ini seharusnya dapat ditingkatkan dengan mengintegrasikan dengan berbagai promosi lainnya. Karena dilakukan secara stand alone, dampak dari sponshorship dalam menciptakan citra untuk perusahaan ini menjadi tidak optimal dibandingkan dengan biaya yang sudah dikucurkan.
3.       Program sponsorship dilakukan secara snap shot dan tidak kontinyu. Padahal, dampak dari suatu sponsorship baru dapat dirasakan setelah 1 hingga 3 tahun, kecuali untuk even-even dengan skala besar seperti Olimpiade. Mustika Ratu mulai menikmati keuntungan sebagai sponsor untuk pemilihan Ratu Kecantikan setelah beberapa tahun kemudian. Panasonic yang menjadi sponsor untuk Panasonic Award atau Sharp yang menjadi sponsor Ami Sharp Award, baru mendapat dampaknya setelah 3 tahun. Jadi sponsorship yang dilakukan sekali saja, seringkali tidak memberikan dampak yang maksimal.

Faktor kegagalan ini haruslah menjadi bahan pertimbangan bagi setiap perusahaan yang ingin mengalokasikan budget untuk sponsorship.  Selain itu, untuk memaksimalkan keuntungan dari aktivitas sponsorship ini, ada 3 hal yang harus diperhatikan :
a.       Sponsorship yang dipilih haruslah memberikan strategic direction dalam mengembangkan merek di masa mendatang. Karena itu, sponsorship yang dipilih haruslah sesuai dengan strategi positioning dari prodfuk tersebut. Bila suatu produk diposisikan dengan elemen kejantanan, maka sponsorship seperti balap mobil atau olah raga keras relatif sesuai. Bila elemen positioning mengandung aspek fun, maka sponsorship untuk program musik atau sejenisnya akan lebih sesuai.
b.       Program sponsorship haruslah melibatkan pengalaman total dari para audience terhadap produk atau pelayanan yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Karena itu, mereka perlu dilibatkan dalam even tersebut. Dengan demikian, setiap audience akan merasakan interaksi dengan pihak yang menjadi sponsor. Untuk merealisasikan hal ini, diperlukan perencanaan yang matang dan melibatkan seluruh jajaran dan network yang ada.
Yang banyak dilakukan di Indonesia adalah dukungan dengan acara kuis, baik melalui televisi ataupun tempat-tempat tertentu. Ini merupakan aktivitas yang relatif baik. Hanya saja, interaksinya terbatas dan sifat komunikasinya cenderung satu arah.
Program-program sponsorship akan semakin efektif bila interaksi bersifat dua arah dan personal. Membuat audience untuk dapat mengakses web dari sponsorship lebih ideal dan memberikan dampak yang lebih besar. Hanya saja, seringkali diperlukan biaya yang besar dan strategi yang sistematis untuk mendorong para audience melakukan hal seperti ini.
Interaksi personal dan dua arah dapat ditingkatkan dengan cara memperdayakan kekuatan jaringan dari perusahaan tersebut. Jadi suatu merek mobil yang menjadi sponsor dari suatu even, haruslah melibatkan seluruh dealer untuk ikut berpartisipasi. Mereka diharapkan dapat menciptakan even-even yang melibatkan banyak calon pelanggan.
c.       Haruslah merek atau perusahaan yang menjadi sponsor yang mempunyai kaitan yang kuat dengan even yang disponsori. Dengan demikian, asosiasi yang positif dari even tersebut akan dapat ditransformasikan kepada merek yang menjadi sponsor. Salah satu cara yang efektif adalah menjadikan mee\rek produk tersebut melekat pada even yang disponsori. Tidak mengherankan, sponsor utama, walau membayar mahal, tetapi lebih efektif dibandingkan dengan sponsor pendamping karena mereknya melekat kuat dengan even tersebut.



Kepustakaan :
Jefkins, Frank. 1992. Public Relations (terjemahan) Edisi Empat, Penerbit Erlangga,
                Jakarta
Soemirat, Soleh & Elvinaro Ardianto. 2002. Dasar-Dasar Public Relations.
       PT  Remaja Rosdakarya, Bandung
I Gusti Ngurah Putra. 1999. Manajemen Hubungan Masyarakat. Penerbitan
                Universitas Atmajaya, Yogyakarta.
Chris Fill., Marketing Communications, London : Prentice Hall Inc, 1995
Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Bandung : Rosdakarya,
                2001
Terence A. Shimp, Advertising Promotion and Supplemental Aspect of Integrated
                Marketing Communication, 5th edition, Harcourt, 2000





No comments:

Post a Comment