MEMBANGUN MERK
A. Merk Sebagai Aset Perusahaan
Fenomena
persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan pemasar
untuk selalu mengembangkan dan merebut market share (pangsa pasar). Salah satu
asset untuk mencapai keadaan itu adalah brand (merek)
Merk
merupakan nama, singkatan, istilah, tanda, symbol desain yang
mengidentifikasikan suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Identifikasi tersebut juga berfungsi untuk membedakannya dengan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan pesaing.
Merk sangat penting saat ini karena beberapa factor
seperti :
-
Merk mampu membuat janji
emosi menjadi konsisten dan stabil
-
Merk mampu menembus setiap
pagar budaya dan pasar
-
Merk mampu menciptakan
komunikasi interaksi dengan konsumen
-
Merk berpengaruh dalam
membentuk perilaku konsumen
-
Merk memudahkan proses
pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen.
B. Membangun Merk
Menurut
Kotler ada beberapa keputusan yang harus diambil untuk membangun merk, yaitu :
1. Pemberian Merk
Belakangan ini hampir semua
produk diberi merk. Bahkan produk-produk yang sebelumnya tidak memerlukan merk
seperti jeruk, apel, beras, gula, dsb.
2. Pemilihan Merk
Secara umum ada 5 pedoman
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk memilih nama (merk) :
o Mudah diingat,
singkat dan sederhana sehingga lebih mudah untuk mengkomunikasikan
o Relevansi terhadap kategori produk
o Tingkat keunikan nama
o Konsistensi dengan strategi positioning
o Cakupan distribusinya
3. Pensponsoran Merk
Ada 4 pilihan sponsor merk
:
o Sebagai merk produsen
o Menggunakan lisensi
o Merk bersama (co-branding)
o Menggunakan nama perantara (merk privat), merk toko atau
merk distributor
4. Strategi Merk
Ada beberapa pilihan :
o Merk baru
Menggunakan merk baru untuk kategori produk baru
o Perluasan lini
Menggunakan merk lama untuk kategori produk lama.
o Perluasan Merk
Menggunakan merk yang
sudah ada untuk produk baru atau strategi menjadikan semua produk memilki merk
yang sama. Misalnya Maspion
o Multi merk
Menggunakan merk baru untuk kategori produk lama
5. Brand repositioning atau pengubahan posisi merk
C. Brand Equity (Ekuitas Merk)
Adalah
seperangkat asset mek yang terkait dengan suatu merk, nama , symbol yang mampu
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu produk baik pada
perusahaan maupun pada pelanggan.
Menurut David A. Aaker brand equity
dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori yaitu :
1. Brand Awareness (kesadaran merk)
Menunjukkan kesanggupan
seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merk
merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
2. Brand Association (asosiasi merk)
Mencerminkan pencitraan
suatu merk terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya
hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis, dll
3. Perceived quality (persepsi kualitas)
Mencerminkan persepsi
pelanggan terhadap keseluruhan kualitas/keunggulan suatu produk berkenaan
dengan maksud yang diharapkan
4. Brand Loyalty (loyalitas merk)
Mencerminkan tingkat
ketrikatan konsumen dengan suatu merk produk
5. Other propriertary brand assets (asset-aset merk lainnya)
Brand
equity merupakan asset yang dapat memberikan nilai tersendiri di mata
pelanggannya. Asset yang diakndungnya dapat membantu pelanggan dalam
menafsirkan, memproses dan menyimpan informasi yang terkait dengan produk dan
merk tsb. Brand equity dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam
penggunaan atau kedekatan, asosiasi dengan berbagai karakteristik merk. Yang
lebih penting adalah kenyataan bahwa persepsi kualitas dan asosiasi merk bisa
meningkatkan kepuasan konsumen dalam menggunakan produk
Bagi
perusahaan, ekuitas merk memiliki potensi untuk menambah nilai dengan lima cara
yaitu :
-
Ekuitas merk dapat
memperkuat program memikat para konsumen baru atau merangkul kembali konsumen
lama
-
Empat dimensi ekuitas merk
dapat menguatkan loyalitas merk. Persepsi kualitas, asosiasi merk dan nama yang
terkenal dapat memberikan alasan untuk membeli dan dapat mempengaruhi kepuasan
penggunaan
-
Ekuitas merk dapat
memberikan landasan pertumbuhan dengan melakukan perluasan merk
-
Brand association sangat
penting sebagai dasar strategi positioning maupun strategi perluasan produk
-
Ekuitas merk dapat memberi
dorongan bagi saluran distribusi.
-
Aset-aset ekuitas merk
lainnya dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan dengan
memanfaatkan celah-celah yang tidak dimiliki pesaing.
D. Komponen Ekuitas Merk
Untuk mengetahui nilai ekuitas merk ada 4 hal yang
diukur yaitu :
1. Diferensiasi (differentiation) yaitu ukuran seberapa
berbeda suatu merk disbanding merk lainnya
2. Relevansi (relevance) yaitu relevansi merk dengan
konsumen. Apakah merk memiliki arti ? apakah merk cocok secara personal ?
3. Kebanggaan (esteem) ukuran tentang apakah merk memperoleh
penghargaan yang tinggi dan dianggap sebagai yang terbaik di kelasnya
4. Pengetahuan (knowledge) yaitu ukuran tentang pemahaman
mengenai merk
Berdasarkan paparan diatas, ekuitas merk menempati
posisi yang demikian penting bagi tercapainya tujuan perusahaan.
E. Kesadaran Merk (Brand Awareness)
- Pengertian Brand Awareness
Brand awareness adalah
kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merk
sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.
- Peranan Brand Awareness Terhadap Brand Equity
- Anchor to which other association can be attached, artinya suatu merk dapat digambarkan seperti suatu jangkar dengan beberapa rantai. Rantai menggambarkan asosiasi dari merk tersebut.
- Familiarity – Liking, artinya dengan mengenal merk akan menimbulkan rasa terbiasa terutama untuk produk-produk yang bersifat low involvement seperti pasta gigi, tisu, dll Suatu kebiasaan dapat menimbulkan keterkaitan kesukaan yang kadang-kadang dapat menjadi suatu pendorong dalam membuat keputusan.
- Substance/Commitment. Kesadaran akan merk dapat menandakan keberadaan, komitmen dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan
- Brand to consider
Langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah
menyeleksi dari suatu kelompok merk-merk yang dikenal untuk dipertimbangkan
merek mana yang akan diputuskan dibeli.
- Bagaimana Mencapai Kesadaran ?
Pengenalan merk akan
melibatkan upaya mendapatkan identitas nama dan menghubungkannya ke kategori
produk. Beberapa cara dapat ditempuh untuk
mencapai kesadaran :
- Pesan yang disampaikan harus mudah diingat dan tampil beda dibandingkan dengan lainnya serta harus ada hubungan antara merek dengan kategori produknya
- Memakai slogan atau jingle lagu yang menarik sehingga membantu konsumen untuk mengingat merk
- Jika produk memiliki symbol, hendaknya symbol yang dipakai dapat dihubungkan dengan merknya
- Perluasan nama merk dapat dipakai agar merk semakin banyak diingat pelanggan
- Brand awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai kategori produk, merk atau keduanya
- Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan karena membentuk ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk pengenalan
- Pengukuran Brand Awareness
- Top of Mind
Menggambarkan merk yang pertama kali diingat
responden atau pertama kali disebut
ketika yang bersangkutan ditanya tentang suatu kategori produk.
- Brand Recall
Pengingatan kembali merk mencerminkan merk-merk apa yang
diingat responden setelah menyebutkan merk yang pertama kali disebut.
- Brand Recognition
Pengukuran brand awareness responden dimana kesadarannya
diukur dengan diberikan bantuan. Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan
menyebutkan cirri-ciri dari produk tersebut (aided question)
F. ASOSIASI MERK (BRAND ASSOCIATION)
- Pengertian
Brand association
adalah kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya
mengenai suatu merk. Kesan-kesan yang terkait merk akan semakin meningkat
dengan semakin seringnya penampakan merk tsb dalam strategi komunikasinya.
Berbagai asosiasi yang saling berhubungan akan menimbulkan suatu brand image.
- Fungsi Brand Association
Pada umumnya asosiasi merk
(terutama yang membentuk brand imagenya) menjadi pijakan konsumen dalam
keputusan pembelian dan loyalitasnya pada merk tsb. Berbagai fungsi asosiasi
a. Membantu proses penyusunan informasi
b. Membedakan
c. Alasan pembelian.
d. Menciptakan sikap atau perasaan positif
e. Landasan untuk perluasan
2. Sumber-Sumber Asosiasi
a. Atribut produk
Mengasosiasikan atribut atau karakteristik suatu produk
merupakan strategi positioning yang paling sering digunakan. Mengembangkan
asosiasi semacam ini efektif karena jika atribut tsb bermakna, asosiasi dapat
secara langsung diterjemahkan dalam alasan pembelian suatu merk.
Menurut Kotler (1997) atribut produk terdiri atas
kualitas, desain dan fitur.
b. Atribut tak berwujud/tidak nyata
Suatu factor tak berwujud merupakan atribut yang tidak
bisa diukur, seperti halnya persepsi kualitas atau kesan nilai yang mengikhtisarkan
serangkaian atribut yang tidak bisa dibandingkan.
Contoh : Fuji Film dengan ‘seindah warna aslinya’
c. Manfaat bagi pelanggan
Manfaat bagi pelanggan berhubungan dengan atribut, karena
sebagaian besar atribut produk memberikan manfaat bagi pelanggan.
Manfaat bagi pelanggan terdiri dari : 1) manfaat
fungsional 2) manfaat emosional 3) manfaat ekspresi diri dan 4) manfaat
spritual
d. Harga Relatif
Harga yang dijadikan sebagai sumber asosiasi adalah harga
yang terjangkau
e. Penggunaan/Aplikasi
Mengasosiasikan merk dengan penggunaan merk tsb. Dengan
kata lain asosiasi ini lebih dikaitkan dengan saat penggunaan produk.
f. Pemakai/pelanggan
Mengasosiasikan sebuah merk dengan tipe pengguna atau
pelanggan. Contoh : Pocari Sweat dan Gatorade yang sama-sama minuman olahraga.
Yang membedakan adalah pemakainya. Pocari Sweat diasosiasikan wanita dan
Gatorade mengambil asosiasi laki-laki.
g. Selebriti/seseorang
Mengkaitkan orang terkenal /selebritis dengan suatu merk.
Contoh : Revlon diasosiasikan dengan Cindy Craword, Lux diasosiasikan
dengan bintang-bintang film.
h. Gaya Hidup/Kepribadian
Asosiasi sebuah merk dengan suatu gaya hidup dapat
diilhami oleh asosiasi para pelanggan merk tsb dengan kepribadian dan
karakteristik gaya hidup yang hampir sama.
i. Kelas produk
Mengasosiasikan merk menurut kelas produknya dan cara ini
akan lebih berhasil kalau merk tersebut adalah merk pertama pada kategori
produk yang bersangkutan. Seven Up
mengkategorikan sebagai minuman uncola.
j. Pesaing
Usaha membandingkan merk pesaing
Contoh : yang dilakukan Kino ‘yang lain kuno, yang ini
Kino’
k. Negara/Area Geografis
Negara atau area geografis dapat diasosiakan dengan merk.
Syaratnya negara atau wilayah tsb memiliki citra positif tentang produk yang
diiklankan.
G. BRAND PERCEIVED QUALITY (PERSEPSI KUALITAS MEREK)
- Pengertian Persepsi Kualitas
Perceived Quality dapat didefinisikan sebagai persepsi
pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk berkaitan
dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Karena perceived quality
merupakan persepsi dari pelanggan maka perceived quality tidak dapat
ditentukan secara obyektif. Persepsi pelanggan akan melibatkan apa yang penting
bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingan (yang diukur secara
relatif) yang berbeda-beda terhadap suatu produk. Dengan demikian membahas perceived
quality akan membahas keterlibatan dan kepentingan pelanggan.
2.
Faktor Yang mempengaruhi Perceived
Quality
Berangkat
dari kesadaran bahwa perceived quality perlu dikelola dan dipahami untuk
kepentingan perusahaan, perusahaan perlu mempelajari dan mengetahui
factor-faktor apa saja yang mempengaruhi perceived quality, mengapa
pelanggan percaya bahwa suatu merk mempunyai perceived quality yang
tinggi atau rendah, bagaimana membangun perceived quality yang positif
dan kuat, factor apa saja yang digunakan pelanggan dalam menilai kualitas
secara keseluruhan, dsb. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
tergantung kepada dimensi perceived quality dan konteksnya.
3.
Dimensi perceived quality
Mengacu
kepada pendapat David A. Garvin dimensi perceived quality dibagi menjadi
tujuh, yaitu :
-
Kinerja,
melibatkan
berbabagai karakteristik operasional utama. Misalnya karakteristik operasional
mobil adalah kecepatan, akselerasi, system kemudi dan kenyamanan. Karena
kepentingan pelanggan berbeda, seringkali pelanggan mempunyai sikap yang
berbeda dalam menilai atribut-atribut kinerja ini.
-
Pelayanan
Mencerminkan
kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut. Misalnya mobil merk
tertentu yang menyediakan pelayanan kerusakan 24 jam.
-
Ketahanan
Mencerminkan
umur ekonomis dari produk tersebut.
-
Keandalan
Konsistensi
dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian
berikutnya
-
Karakteristik produk
Bagian-bagaian
tambahan dari produk (feature). Penambahan ini biasanya digunakan sebagai
pembeda yang penting ketika 2 merk produk terlihat hampir sama.
-
Kesesuaian dengan spesifikasi
Merupakan
pandangan mengenai kualitas proses manufuktur (tidak ada cacat produk) sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji.
-
Hasil
Mengarah
kepada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika
perusahaan tidak dapat menghasilkan ‘hasil akhir’ produk yang baik maka kemungkinan produk tsb tidak
akan mempunyai atribut kualitas lain yang penting.
4.
Perceived Quality
menghasilkan nilai
Perceived quality mempunyai peranan yang penting dalam
membangun suatu merk, dalam banyak konteks perceived quality sebuah merk
dapat menjadi alasan yang penting pembelian serta merk yang akan
dipertimbangkan pelanggan yang pada gilirannya akan mempengaruhi pelanggan
dalam memutuskan merk yang akan dibeli.
Karena perceived quality terkait erat dengan keputusan-keputusan
pembelian maka perceived quality dapat mengefektifkan semua elemen program
pemasaran khususnya program pemasaran. Apabila perceived quality dari
suatu merk tinggi, maka kemungkinan besar program komunikasi pemasaran yang
dijalankan efektif.
Secara
umum perceived quality dapat menghasilkan nilai-nilai berikut :
l.
Alasan untuk membeli
keterbatasan
informasi, uang dan waktu membuat keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh
perceived quality merk yang ada di benak konsumen.
m.
Diferensiasi dan positioning
n.
Harga premium
o.
Perluasan saluran distribusi
Para
pengecer dan distributor akan termotivasi untuk menjadi penyalur merk dengan
perceived quality yang tinggi, yang berarti dapat semakin memperluas distribusi
dari merk produk tsb
p.
Perluasan merk
Suatu
merk produk dengan perceived quality kuat dapat dieksploitasi ke arah
perluasan merk. Merk dengan perceived quality kuat dapat digunakan untuk
memperkenalkan kategori produk baru yang beraneka macam.
5.
Membangun Perceived Quality Yang
Kuat
Menurut David Aaker dalam bukunya Managing Brand Equity, hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam membangun perceived quality :
-
Komitmen terhadap kualitas
Perusahaan
harus mempunyai komitmen terhadap kualitas serta memelihara kualitas secara
terus menerus.
-
Budaya Kualitas
Komitmen
kualitas harus terefleksi dalam budaya perusahaan, norma perilaku dan
nilai-nilainya.
-
Informasi masukan dari pelanggan
Perusahaan
perlu secara terus menerus melakukan riset terhadap pelanggannya sehingga bisa
mengetahui apa yang diinginkan pelanggan
-
Sasaran Yang Jelas
Sasaran
yang ingin dicapai harus focus dan jelas.
-
Kembangkan karyawan yang kreatif dan
inovatif
Karyawan
harus dimotivasi untuk berinisiatif dengan pemikiran yang kreatif dan inovatif.
6.
Pengukuran Perceived Quality
Mengukur perceived quality berarti mengukur persepsi pelanggan terhadap
keseluruhan kualitas yang dimiliki produk. Kualitas keseluruhan yang dimaksud
adalah kualitas dari atribut yang dimiliki oleh produk tersebut. Penentuan
atribut disesuaikan dengan posisi yang diinginkan oleh perusahaan terhadap
produknya di pasar, segmentasi pasar dan penempatan produk
Kepustakaan:
3. Darmadi-Sugiarto-Tony, Strategi Menaklukkan Pasar
Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merk, Gramedia, Jakarta, 2001
4. Bilson Simamora, Aura Merk, Gramedia, Jakarta,
2003
5. Tabloid Marketing
No comments:
Post a Comment